PEMILIHAN MODEL TERBAIK ANALISIS
DATA PANEL (COMMON, FIXED, RANDOM EFFECT) DILENGKAPI CONTOH DENGAN EVIEWS 7.0
Malam
sobat semua..
Wah
wah apa kabar sobat semua? Moga baik-baik aja ya semuanya.. Waduh dah nyaris
seminggu saya belum sempat ngeposting lagi..
Hemmh, seperti janji saya kemaren, setelah ngeposting tentang uji stasioneritas data panel, sekarang saya mau posting lagi tentang pemilihan model terbaik analisis data panel..
Hemmh, seperti janji saya kemaren, setelah ngeposting tentang uji stasioneritas data panel, sekarang saya mau posting lagi tentang pemilihan model terbaik analisis data panel..
Seperti
yang kita tahu nih bahwa dalam analisis data panel, ada 4 kemungkinan yang bisa
terjadi nih sob. Apa saja kemungkinannya? Check out:
1. Slopenya tetap tetapi intersepnya yang berbeda
antar individu
2. Slopenya tetap tetapi
intersepnya
yang berbeda antar individu dan waktu
3. Intersep dan slope tetap antar waktu dan individu sedangkan residual/sisaannya yang
berbeda antar waktu dan individu
4. Semua koefisien (slope dan intersep) berbeda antar
individu
Nah,
karena kemungkinan ini, maka dalam analisis data panel didekati dengan tiga
jenis penghitungan yang tentunya saling berbeda satu sama lain. Berikut
pendekatannya:
1. Metode Common-Constant (The Pooled OLS
Method=PLS)
Common ini sama aja dengan metode OLS
(Regresi Biasa). Intinya, intersep dan slopenya tetap antar waktu dan individu.
2. Metode Fixed Effect (FEM)
Dalam Fixed Effect, slopenya tetap tetapi intersepnya yang berbeda
antar individu. Karena intersep berbeda antar individu, maka untuk
membedakannya dibutuhkan bantuan dummy variabel (variabel boneka). Nah, karena
metode ini pakai bantuan dummy, maka metode populer dengan sebutan Least Square
Dummy Variable (LSDV)
3.
Metode Random Effect (REM
Agak sedikit beda dengan dua metode lain, untuk Random Effect, intersep
dianggap sebagai variabel acak/random yang punya nilai rata-rata. Intersep
tidak dianggap konstan. Oleh karena metode ini pakai anggapan sedemikian, maka
model Random ini populer dengan sebutan Error Component Model
Oke,
itu intro yang bisa saya sampaikan. Lengkapnya, bisa dipelajari dan
dikembangkan ilmunya oleh sobat ya, hehehe..
Yap,
tanpa berlama-lama, kita masuk ke bagian inti yaitu memilah dan memilih model
yang terbaik (best model) untuk analisis data panel.
Data
yang saya pakai adalah data yang sama pada postingan uji stasioneritas data
panel. Saya anggap sobat udah tau dulu hal non teknis awal memasukkan data ke
dalam bentuk panel. Pertama, buka cross section identifier yang berisikan nama
33 propinsi di Indonesia.
Selanjutnya,
sobat klik Estimate maka akan tampil seperti ini:
Masukkan
variabel terikat punya sobat ke dalam bagian Dependent Variable dan seluruh
variabel bebasnya ke dalam bagian Common Coefficients. Naaah, kalo disini saya
contohkan variabel terikatnya adalah lnpdrb sedangkan variabel bebasnya adalah
openness (keterbukaan ekonomi), kurs(nilai tukar), lnindeksrate(tingkat suku
bunga), lnihk (inflasi), tpt (tingkat pengangguran terbuka) dan lnekspor.
Pada
Estimation Method, sub Cross Section
buat menjadi Fixed. Pada Balance Sample mau dicentang atau enggak sama saja
karena data yang dipakai sampelnya sudah sama besar. Kalau
sudah, hasilnya seperti ini:
Selanjutnya ayo kita
uji antara Model dengan metode Fixed Effect VS Common/Pool Effect. Kita pakai
uji Chow. Kalau nanti hasilnya adalah terima hipotesis nol yaitu model terbaik
adalah Common, maka pengujian kita selesai sampai disini saja. Akan tetapi,
kalau hasilnya nanti adalah menolak hipotesis nol sehingga model terbaik yang
terpilih antara Fixed dan Common adalah Fixed, maka pengujian kita masih
berlanjut.
Langsung
klik lagi menu View (masih pada output Fixed yang terbuka), lalu pilih Fixed/Random Effect Testing dan
pilih Redundant Fixed Effect-LR (uji Chow) seperti ilustrasi berikut:
Nanti, sobat bakal
ketemu output pengujian Fixed VS Common seperti ini:
Perhatikan kedua nilai probabilitas Cross Section F dan
Chi Square adalah 0,0000 yang lebi kecil dari Alpha 0,05 sehingga kita menolak
hipotesis nol. jadi, untuk uji Chow, model yang terbaik (pemilahan) adalah
model dengan metode Fixed Effect.
Okee,
kita lanjut lagi nih menguji antara Random VS Fixed. Nah, disini kita pakainya
Uji Hausman ya sob. Ingat, hipotesis yang dipakai selalu pada hipotesis
alternatif model terbaik adalah model Fixed Effect. Praktek lagi yuk, hehehe.. Buat
lagi Pool Estimation seperti sebelumnya. Pada bagian Estimation Method, sub Cross
Section tinggal ganti menjadi Random. Berikut ilustrasinya:
Hasilnya seperti ini:
Pilih lagi View, lalu
Fixed/Random Effect Testing dan pilih Correlated Random Effects-Hausman Test.
Berikut output
pengujian Hausman Random VS Fixed.
Perhatikan
Prob. Cross Section Random sebesar 1,0000 lebih besar daripada Alpha 0,05
sehingga dengan demikian kita menerima hipotesis nol sehingga model terbaik
yang kita dapat setelah pemilahan dan pemilahan adalah model dengan metode
Random Effect. Nah, nanti ingat juga, yang kita interpretasikan untuk melihat
besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat adalah Pool
Estimation yang pakai Random Effect yaa...
Untuk
cara pembacaan output dan individual effect akan hadir pada postingan
selanjutnya. Bonusnya, hehehe.. saya akan kasi juga deh interpretasi/pemaknaan
individual effect yang menarik dari 33 propinsi.
Oke deh sobat, itu dulu yang bisa saya bagikan tentang pemilihan model terbaik. Semoga jangan hanya model yang terbaik, dalam hidup pun hendaklah kita lakukan yang terbaik. Sesuai dengan motto blog ini, hidup hanya sekali, buatlah sejarah yang manis. Salam :-)
Oke deh sobat, itu dulu yang bisa saya bagikan tentang pemilihan model terbaik. Semoga jangan hanya model yang terbaik, dalam hidup pun hendaklah kita lakukan yang terbaik. Sesuai dengan motto blog ini, hidup hanya sekali, buatlah sejarah yang manis. Salam :-)
Sumber:
Lihat disini
Dosen Pengajar Mata Kuliah Ekonometrika
ttd